“Proses inilah yang kemudian membuat banyak pihak yang mempertanyakan bagaimana pengelolaan pengangkutan itu. Apakah tidak ada batu bara yang jatuh ke laut? Apakah ekosistem lautnya tercemar? Atau bagaimana kondisi biota lautnya? Itulah yang harus kita buktikan,” tuturnya.
Pembuktian Berdasarkan Survei
Di 3 tahun lalu, Muchlis Efendi bersama timnya memulai survei di sekitar kawasan shiploader PT Indominco Mandiri. Survei yang cukup luas membuat pengumpulan data membutuhkan waktu cukup lama.
Tak hanya di alur konveyor serta kawasan sekitarnya yang membentuk persegi panjang, survei juga dilakukan di darat yang masuk kawasan ekosistem pesisir. Beberapa titik yang menjadi target fokus survei berupa kawasan terumbu karang dan padang lamun.
Baca Juga:Polisi Selidiki Aktivitas Tambang Batu Bara Ilegal di Kilometer 26, Patroli Malam Ditingkatkan
“Hasil survey sumberdaya keanekaragaman hayati pesisir yang telah diplot pada jarak 300 m bagian utara trestle dan jarak 700 m bagian selatan trestle perusahaan ditemukan beberapa titik sumber daya keanekaragaman hayati yang teridentifakasi sebagai lamun, terumbu karang atau Coral Reef dan mangrove,” terangnya.
Muchlis juga tak menemukan ceceran batu bara di sekitar konveyor hingga ke lokasi vessel menerima muatan batu bara. Ia mengklaim, kondisi terumbu karang juga sehat dengan ditemukannya ikan indikator karang.
“Untuk memperkuat survey kita bahkan menjelajahi beberapa titik terumbu karang di luar kawasan perusahaan. Hasilnya sama,” ucapnya.
![Jenis dan hamparan padang lamun di sekitar trestle conveyor. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/08/30/97206-jenis-dan-hamparan-padang-lamun-di-sekitar-trestle-conveyor-ist.jpg)
Ada 12 titik terumbu karang yang berhasil diidentifikasi dengan luasan berbeda. Dari jumlah tersebut, 6 titik berada di kawasan perusahaan, sisanya berada di luar pada bagian Selatan.
Ia mengaku, 1 titik terumbu karang berada persis di bawah konveyor. Dua titik lainnya, bersisian dengan konveyor yang sangat panjang itu.
Baca Juga:Ekskavator Beroperasi di Malam Hari: Bukti Baru Tambang Batu Bara Ilegal di Kilometer 26
“Berdasarkan hasil visual di lapangan terdapat beberapa jenis karang keras dengan bentuk pertumbuhan karang seperti bentuk padat yang termasuk dalam genus gonipora, dicirikan dengan bentuk polip yang panjang dan memiliki warna berbeda-beda yang sering disebut sebagai koral pot bunga. Terdapat pula salah satu soft coral jenis dari genus sinularia,” kata Muchlis menjabarkan.