Iseng Lapor Kebakaran, Warga Bontang Terancam Jerat UU ITE

Disdamkartan menegaskan akan membawa kasus ini ke ranah kepolisian.

Denada S Putri
Rabu, 27 Agustus 2025 | 20:19 WIB
Iseng Lapor Kebakaran, Warga Bontang Terancam Jerat UU ITE
Ilustrasi UU ITE [Pixabay]

SuaraKaltim.id - Pelaku yang iseng membuat laporan palsu kebakaran di Kota Bontang kini terancam berhadapan dengan aparat penegak hukum.

Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) menegaskan akan membawa kasus ini ke ranah kepolisian.

Kepala Disdamkartan Bontang, Amiluddin, menyebut pihaknya sudah terlalu sering menerima laporan kebakaran palsu dalam sebulan terakhir.

Ia menilai tindakan itu tak bisa dianggap sepele.

Baca Juga:Tugu Rp 1,3 Miliar di Bontang Diduga Bermasalah, Kejari: Dibayar Normal, Tapi Barang Tidak Sesuai

“Besok kami laporkan. Ini sudah kelewat batas,” ucap Amiluddin tegas, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Rabu, 27 Agustus 2025.

Kasus terbaru terjadi pada Senin, 25 Agustus 2025 sore.

Disdamkartan menerima laporan adanya kebakaran di kawasan Perumahan BTN KCY.

Empat unit mobil pemadam lengkap dengan personel langsung diterjunkan.

Namun setibanya di lokasi, tidak ditemukan tanda-tanda kebakaran.

Baca Juga:17 Ribu Pelanggan di Bontang Terdampak, Perumdam Hentikan Distribusi Air Sementara

Situasi ini dinilai merugikan banyak pihak.

Bukan hanya membuat petugas kelelahan, tetapi juga memicu keresahan warga sekitar karena suara sirine yang meraung di jalan.

“Ini buat dijadikan pembelajaran. Jadi kalau menipu Damkar, bisa terkena UU ITE atau juga penipuan,” tegas Amiluddin.

Seorang petugas Damkar menuturkan, laporan palsu itu pertama kali masuk melalui pesan WhatsApp. Mereka sempat meminta bukti foto, tetapi tidak diberikan.

“Kami sudah minta foto tapi tidak diberi. Khawatir jadi langsung ke lokasi,” ucapnya.

Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi siapa pun agar tidak main-main dengan layanan darurat.

Sebab, satu laporan palsu saja bisa membuang sumber daya, menguras tenaga petugas, hingga menghambat respons terhadap kebakaran yang benar-benar terjadi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?