Ambisi Jembatan Selat Sunda Terhenti, Fokus Bergeser ke IKN

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian saat itu, Hatta Rajasa, Juli 2013 di Kementerian Perekonomian pernah menegaskan, JSS bukanlah sekadar jembatan penyeberangan biasa.

Denada S Putri
Minggu, 08 Desember 2024 | 18:15 WIB
Ambisi Jembatan Selat Sunda Terhenti, Fokus Bergeser ke IKN
Foto menunjukkan Istana Kepresidenan Indonesia yang baru di masa depan di ibu kota Nusantara di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (11/7/2024). [Yasuyoshi CHIBA / AFP]

Proyek ini diinisiasi pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2014, namun tidak dilanjutkan di masa Presiden Joko Widodo (Jokowi).

JSS dirancang sebagai proyek terintegrasi dengan Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KISS), mencakup rel kereta api, pipa gas, pipa minyak, serta kabel fiber optik dan listrik.

Jembatan ini memiliki spesifikasi panjang hingga 29 kilometer, kedalaman 200 meter dari dasar laut, dan tinggi 75 meter. Desainnya juga dirancang tahan gempa hingga 9 skala Richter, mengingat lokasinya berada di zona rawan gempa dan arus laut yang deras.

Meski ambisius, proyek ini tidak terealisasi karena beberapa faktor, termasuk pergantian kepemimpinan dari SBY ke Jokowi. Pemerintah di bawah Presiden Jokowi lebih memprioritaskan pembangunan di wilayah Sumatera untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan mencegah perpindahan penduduk secara masif ke Pulau Jawa.

Baca Juga:Alam Bernyanyi, Gerakan Kecil untuk Masa Depan Hijau

Rencana awal pembangunan JSS seharusnya dimulai dengan peletakan batu pertama pada 2014, sesuai Peraturan Presiden Nomor 86 Tahun 2011. Namun, rencana ini tidak terwujud karena bertepatan dengan berakhirnya masa jabatan SBY.

Hingga kini, proyek JSS masih belum disentuh, sementara fokus pemerintah bergeser ke pembangunan IKN sebagai prioritas utama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini