Ditemukan Nasi Goreng Basi di MBG Bontang, Pemkot: Harusnya Bisa Dicegah

Menurutnya, beberapa dapur masih memasak terlalu dini atau menyimpan bahan terlalu lama di freezer sehingga menurunkan mutu makanan.

Denada S Putri
Minggu, 05 Oktober 2025 | 15:51 WIB
Ditemukan Nasi Goreng Basi di MBG Bontang, Pemkot: Harusnya Bisa Dicegah
Ilustrasi menu nasi goreng di MBG. [Ist]
Baca 10 detik
  • Pemkot Bontang memperketat pengawasan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah muncul laporan menu basi di salah satu sekolah.

  • Wakil Wali Kota Agus Haris mengingatkan pengelola dapur agar tidak memasak terlalu dini dan menggunakan bahan segar, untuk menjaga kualitas dan keamanan pangan siswa.

  • Pemkot akan melakukan evaluasi rutin setiap bulan guna mencegah insiden serupa dan memastikan program MBG tetap aman serta bermanfaat bagi peserta didik.

SuaraKaltim.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Langkah ini dilakukan menyusul adanya laporan menu yang basi di salah satu sekolah.

Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris, mengingatkan agar dapur penyedia MBG lebih cermat dalam proses pengolahan.

Ia menegaskan, kesalahan kecil dalam penanganan bahan makanan bisa berdampak besar pada keamanan pangan peserta didik.

Baca Juga:Langganan Rusak, Jalan Dekat Bundaran Hotel Bintang Sintuk Dibongkar Lagi

Hal itu disampaikan Agus Haris saat berada di Bontang, Sabtu, 4 Oktober 2025.

“Kalaupun menunya itu (bahan yang mudah basi). Jangan dimasak terlalu cepat. Disesuaikan jam pengantaran,” ucap Agus Haris, disadur dari KlikKaltim.com--Jaringan Suara.com, Minggu, 5 Oktober 2025.

Menurutnya, beberapa dapur masih memasak terlalu dini atau menyimpan bahan terlalu lama di freezer sehingga menurunkan mutu makanan.

“Kalau sudah kejadian mereka rata-rata baru evaluasi. Harusnya bisa dicegah terlebih dahulu,” sambungnya.

Dalam rapat koordinasi terakhir, Pemkot telah meminta pengelola dapur MBG untuk memilih bahan segar dan memperhatikan waktu distribusi agar menu tetap layak konsumsi saat tiba di sekolah.

Baca Juga:Dinkes Samarinda Siapkan 400 Penjamah Makanan Hadapi Program MBG

Selain pengawasan rutin, Agus Haris juga mendorong agar evaluasi dilakukan lebih sering.

“Kami akan terus pantau. Kalau perlu evaluasi dilakukan setiap bulan,” terangnya.

Sebelumnya, Kepala Sekolah SMAN 2 Bontang, Suyanik, melaporkan dua kasus menu MBG yang beraroma tidak sedap, yakni nasi goreng dan batagor.

Menu tersebut dikembalikan ke dapur karena sebagian sudah basi.

“Anak-anak tahu kok mana yang basi atau tidak. Kami sudah lapor kalau jenis sayuran yang mudah basi mending dihindari,” ujar Suyanik.

Agus Haris menegaskan, Pemkot tetap mendukung program MBG sebagai upaya pemenuhan gizi bagi pelajar, namun menekankan pentingnya pencegahan dini agar insiden serupa tidak terulang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini