Ia menekankan, tekad Jokowi membangun Nusantara sebagai ‘forest city’ hanya sesumbar. Sebab, tidak dibarengi dengan upaya melindungi hutan alam tersisa dan memulihkan yang rusak.
Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kaltim, Fathur Roziqin Fen juga memberikan tanggapan. Ia menyatakan, IKN adalah wajah paripurna dari ilusi kemegahan dalam perayaan kemerdekaan 79 tahun.
Baginya, kebanggaan nasionalisme dan kebangsaan yang dimiliki masyarakat, kini dijebak pada kemegahan infrastruktur semata. Fakta lapangannya, seperti konflik agraria, dampak ekologis hingga kriminalisasinya dikaburkan.
"Proyek pembangunan IKN juga melahirkan silent victims, seperti orangutan, bekantan, pesut, dan keanekaragaman hayati di lanskap Teluk Balikpapan, yang habitat dan eksistensinya terancam tapi mereka tak bisa bersuara,” sebut Fathur Roziqin Fen.
Baca Juga:Dari 8.000 ke 1.300, Perubahan Besar Jumlah Tamu HUT RI di IKN karena Faktor Logistik
Lebih lanjut, Direktur Eksekutif Pokja Pesisir Balikpapan, Mappaselle menyatakan, proyek IKN telah terbukti mengancam keanekaragaman hayati. Pembangunan IKN membabat habis lebih dari empat hektar mangrove di hulu Teluk Balikpapan—yang menjadi akses jalur perairan untuk alat-alat berat.
Penghancuran mangrove dan arus mobilitas yang masif di teluk—yang sejak lama menjadi habitat pesut, duyung, serta buaya muara—mengganggu ekosistem fauna sehingga kerap berkonflik dengan warga lokal beberapa tahun terakhir.
Ia menuturkan, kebijakan ini semakin menandakan masyarakat pesisir belum merdeka dalam mengelola wilayah pesisir dan laut sendiri. Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, termasuk habitat flora dan fauna di sekitarnya, kian rentan dikorbankan untuk pembangunan oligarki.
"Kebijakan ini menjadi ironi di hari kemerdekaan Indonesia yang ke-79 ini,” ucap Mappaselle.
Juru Kampanye Trend Asia, Meike Inda Erlina juga memberikan komentar. Katanya, pembangunan IKN juga jelas membebani keuangan negara. Hingga saat ini, pemerintahan Jokowi sudah menggelontorkan Rp 72,3 triliun APBN untuk proyek senilai Rp 466 triliun tersebut, sembari terus mencari investor dari dalam maupun luar negeri dengan berbagai gula-gula insentif pajak.
Baca Juga:70% Warga Kaltim Hadiri Upacara HUT RI di IKN, Sisanya Undangan Khusus
Dia merinci, pemerintah juga sudah menghabiskan Rp 87 miliar–membengkak dari tahun sebelumnya–untuk upacara HUT RI ke-79 di IKN. Baginya, di balik megahnya cerita pembangunan ibu kota negara di depan dunia internasional, Jokowi mewariskan beban ekonomi dan beban kerusakan ekologis kepada rakyat.